NAFSU
Al Qur'an menyatakan Naf dalam bahasa indonesia diterjemahkan Jiwa/Nafsu , Jiwa atau Nafsu adalah ke inginan yang terdiri dari Baik dan Buruk yaitu keinginan baik dan keinginan buruk. semua ini ada pada setiap manusia tanpa terkecuali dan kehidupan jiwa atau nafsu tersebut bersumber daripada Ruh sebagai media penghidup.Adapun baik serta buruk laku manusia disebabkan oleh keinginan maksud tujuan manusia tersebut yang di landasi atas dasar pemikiran/pertimbangan AKAL sebagai Al Mizan. Akal yang rusak/sakit jelas akan memerintahkan kepada hal hal yang bersifat kesenangan serta kepuasan pribadi tanpa memperdulikan norma norma sosial kemasyarakatan/kemanusiaan jelas cara ini tentu melanggar batas batas koridor yang diatur oleh Ajaran samawi dan Ajaran bumi dan akan meresahkan tatanan kehidupan sosial. Adapun Akal yang sehat akan membawa pelakunya kepada hal-hal yang menyenangkan dan menyejukkan tataran sosial disekitarnya serta menjadi contoh tauladan bagi manusia disekitarnya serta mendatangkan kedamaian bumi dalam keselarasan Ajaran samawi dan Ajaran bumi.Untuk itu mari kita belajar mengendallkan Hawa Nafsu agar tetap terjaga di dalam fitrahnya manusia yang selalu menyayangi,bersih
,suci.dan perduli terhadap sesama makhluk hidup sebagai saudara yang patut dikasihi sebagaimana Shifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta Maha Pemurah Kepada Hamba-HambaNya yang ada dilangit dan dibumi. Manusia Sejati adalah yang menauladani shifat-shifat Tuhannya dalam kehidupan dunia ini.
Al Qur'an menyatakan Naf dalam bahasa indonesia diterjemahkan Jiwa/Nafsu , Jiwa atau Nafsu adalah ke inginan yang terdiri dari Baik dan Buruk yaitu keinginan baik dan keinginan buruk. semua ini ada pada setiap manusia tanpa terkecuali dan kehidupan jiwa atau nafsu tersebut bersumber daripada Ruh sebagai media penghidup.Adapun baik serta buruk laku manusia disebabkan oleh keinginan maksud tujuan manusia tersebut yang di landasi atas dasar pemikiran/pertimbangan AKAL sebagai Al Mizan. Akal yang rusak/sakit jelas akan memerintahkan kepada hal hal yang bersifat kesenangan serta kepuasan pribadi tanpa memperdulikan norma norma sosial kemasyarakatan/kemanusiaan jelas cara ini tentu melanggar batas batas koridor yang diatur oleh Ajaran samawi dan Ajaran bumi dan akan meresahkan tatanan kehidupan sosial. Adapun Akal yang sehat akan membawa pelakunya kepada hal-hal yang menyenangkan dan menyejukkan tataran sosial disekitarnya serta menjadi contoh tauladan bagi manusia disekitarnya serta mendatangkan kedamaian bumi dalam keselarasan Ajaran samawi dan Ajaran bumi.Untuk itu mari kita belajar mengendallkan Hawa Nafsu agar tetap terjaga di dalam fitrahnya manusia yang selalu menyayangi,bersih
,suci.dan perduli terhadap sesama makhluk hidup sebagai saudara yang patut dikasihi sebagaimana Shifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang serta Maha Pemurah Kepada Hamba-HambaNya yang ada dilangit dan dibumi. Manusia Sejati adalah yang menauladani shifat-shifat Tuhannya dalam kehidupan dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda Bisa Tinggalkan Komentar Disini